Puan Maharani Dapat Ucapan HUT Ke-50 dari Warga Bogor | Republika Online



Puan Maharani Dapat Ucapan HUT Ke-50 dari Warga Bogor

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ratusan perempuan warga Desa Bantar Kuning, Kecamatan Cariung, Kabupaten Bogor mengucapkan selamat hari ulang tahun (HUT) ke-50 untuk Ketua DPR RI Puan Maharani.

“Kami masyarakat Kabupaten Bogor mengucapkan selamat ulang tahun untuk Mbak Puan, sehat selalu, panjang umur, merdeka,” kata para warga yang didominasi perempuan dalam keterangan vidio yang diterima di Jakarta, Rabu malam.

Puan yang juga Ketua DPP PDI Perjuangan itu memasuki usia ke-50 tahun pada Rabu, 6 September 2023. Vidio itu diambil dalam kegiatan sosialisasi pemilihan legislatif (Pileg) dan Pilpres 2024 yang digelar di Desa Bantar Kuning.

Video ucapan selamat ulang tahun berdurasi 20 detik tersebut beredar dan viral di assume sosial. Video tersebut juga memperlihatkan poster bergambar Bacapres PDIP Ganjar PDIP dan Anggota DPR RI Adian Napitupulu.

Desa Bantar Kuning, Kecamatan Cariung, Kabupaten Bogor merupakan salah satu basis yang masuk dalam daerah pemilihan Anggota DPR RI dari Fraksi PDI Perjuangan, Adian Napitupulu.

Adapun Puan Maharani merupakan politikus perempuan dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) yang lahir di Jakarta pada 6 September 1973.

Puan Maharani merupakan anak dari pasangan Ketua Umum DPP PDIP Megawati Soekarnoputri dan Taufiq Kiemas.

Puan Maharani menikah dengan seorang pengusaha ternama, Hapsoro Sukmonohadi atau akrab dengan nama Happy Hapsoro. Dari pernikahan itu, mereka dikaruniai dua orang anak, Praba Diwangkara Caraka Putra Soma dan Diah Pikatan Orissa Putri Hapsari.  

Puan Maharani mengenyam pendidikan pertamanya di SD Perguruan Cikini. Puan Maharani lulus dari SD Perguruan Cikini ketika usianya 12 tahun pada 1985.

Lulus dari SD, dia kemudian melanjutkan ke SMP Perguruan Cikini dan SMA Perguruan Cikini.  Setelah lulus dari SMA pada 1991, Puan Maharani kemudian melanjutkan ke Universitas Indonesia (UI) mengambil Jurusan Ilmu Komunikasi Massa, FISIP. Puan Maharani berhasil menyelesaikan pendidikan sarjananya pada 1997.

sumber : Antara


Source

InfoPublik - Ketua DPR RI Puan Maharani Kenakan Pakaian Adat Suku Dayak di Sidang Tahunan MPR



Ketua DPR RI Puan Maharani Kenakan Pakaian Adat Suku Dayak di Sidang Tahunan MPR

Jakarta, InfoPublik - Menghadiri Sidang Tahunan MPR RI dan Sidang Bersama DPR RI dan DPD RI Tahun 2023, Rabu (16/8/2023). Ketua DPR RI Puan Maharani menggunakan pakaian adat Suku Dayak dari Kalimantan Barat.

Puan memakai pakaian adat Dayak dengan motif Ruit Besai berwarna merah maroon. Puan mendapatkan kain ini langsung dari Kalimantan Barat (Kalbar), tepatnya dari Desa Umin Jaya, Kecamatan Dedai, Kabupaten Sintang.

Tokoh Perempuan Dayak Yoalanda Lasarus mengatakan motif Ruit Besai merupakan motif kebesaran yang dalam adat Dayak hanya digunakan oleh tokoh-tokoh besar.

“Motif itu melambangkan kebesaran dan keperkasaan. Pengerjaannya tidak boleh sembarangan, hanya orang-orang tertentu yang boleh membuatnya,” ungkap Yolanda.

Kain yang dikenakan Puan dibuat oleh Sub Suku Dayak Iban yang dikenal dengan nama Suku Moan. Pengerjaan kain motif ini dilakukan selama sekitar 3,5 bulan.

“Hanya perajin-perajin tua yang boleh membuatnya karena waktu dibuat ada ritual adatnya. Jadi nggak boleh sembarang orang yang buat, karena dianggap sebagai motif yang sakral,” jelas Yoalanda.

Pada zaman dahulu, motif kain Ruit Besai dipakai untuk menjadi penanda kemenangan. Sebab saat zaman kemerdekaan, para pejuang berhasil meraih kemenangan manakala mengenakan Ruit ini.

Ruit sendiri merupakan buah tua yang sudah ada sejak zaman nenek moyang terdahulu. Yoalanda mengatakan, motif Ruit Besai saat ini menjadi salah satu motif kain Dayak yang cukup langka.

“Motif ini jarang ditemui, karena tidak semua orang boleh mengerjakan ini di Desa Adat Dayak,” ujarnya.

Pemilihan kain motif Ruit Besai oleh Puan berawal saat Yoalanda menunjukkan beberapa contoh kain motif Dayak kepada perempuan pertama yang menjabat sebagai Ketua DPR RI itu beberapa waktu lalu. Puan pun langsung tertarik dengan motif Ruit Besai.

Untuk melengkapi busana adat yang dipakainya, Puan memakai aksesoris berupa ikat kepala dari bulu Burung Ruai. Burung Ruai merupakan sejenis burung merak yang hidup di daerah hulu Kapuas dan hanya ditemukan di rimba dalam yang masih asri. Saat ini, keberadaannya sudah sulit ditemukan.

“Burung Ruai itu seperti burung legenda Dayak. Karena indah, Burung Ruai dianalogikan sebagai kecantikan perempuan-perempuan Dayak,” jelas Yoalanda.

Sidang Tahunan MPR dihadiri oleh Presiden Joko Widodo dan Wapres Ma’ruf Amin beserta jajaran pemerintahan Kabinet Indonesia Maju. Sidang Tahunan MPR 2023 pun turut dihadiri oleh pimpinan negara dan para presidential serta wakil presiden terdahulu.

Keterangan Foto: Ketua MPR Bambang Soesatyo (kiri) bersama Ketua DPR Puan Maharani (tengah) dan Ketua DPD AA Lanyalla Mahmud Mattalitti (kanan) memimpin Sidang Tahunan MPR dan Sidang Bersama DPR - DPD Tahun 2023 di Gedung Nusantara, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (16/8/2023). Foto: SC Youtube DPD RI


Source

Kunjungi Dieng, Ketua DPR RI Puan Maharani Nikmati Hawa Dingin dan Fenomena Embun Es Dieng | Kabupaten Banjarnegara



Kunjungi Dieng, Ketua DPR RI Puan Maharani Nikmati Hawa Dingin dan Fenomena Embun Es Dieng

BANJARNEGARA – Ketua DPR RI Puan Maharani mengunjungi Dataran Tinggi Dieng Kecamatan Batur Kabupaten Banjarnegara untuk menikmati hawa dingin san melihat secara langsung fenomena embun es yang ada di dekat stasiun cuaca otomatis atau Automatic Weather Station (AWS) milik BMKG yang berada di komplek candi Arjuna Dieng Banjarnegara Minggu (27/8/2023 ) Puan yang datang bersama dengan putrinya Diah Pikatan Orissa Putri Hapsari serta sejumlah tokoh DPP PDIP tiba di Dieng pada minggu pagi pukul 05.00 WIB dan disambut langsung oleh Pj Bupati Banjarnegara Tri Harso Widirahmanto , Bupati Wonosobo Afif Nurhidayat dan sejumlah pejabat dilingkungan Pemkab Banjarnegara.

Rombongan langsung menuju lokasi utama tempat fenomena embun es sering terjadi yaitu di sekitar AWS milik BMKG yang berada tidak jauh dari komplek Candi Arjuna. Puan melihat dan menyentuh langsung embun es yang berada di lokasi tersebut sambil, Ia juga melihat langsung minuman teh yang sengaja di letakan di sekitar AWS dan membeku di cuaca deprived of 1 derajat . “Pagi ini suhu di sini (Dieng) deprived of 1 derajat celcius, meski tidak sedingin hari-hari kemarin yang bisa mencapai deprived of 4 hingga 5 derajat namun pagi ini masih ada embun es di sekitar candi Arjuna,” kata Kepala Unit Pelaksana Teknis (UPT) Wisata Dieng Uut Utami saat mendampingi Puan Maharani. Uut juga mengatakan, pada tahun 2019 lalu suhu di dieng bahkan mencapai without 9 derajat celcius, dan angka itu menjadi suhu terdingin di dieng dalam waktu sepuluh tahun terakhir. Pada suhu tersebut di komplek Candi Dieng benar-benar tertutup embus es atau embun upas.

Sementara Puan Maharani mengaku kagum dengan fenomena yang ada di Dataran tinggi Dieng, karena selain fenomena embun es, pemandangan di Dieng menurutnya juga sangat eksotik, karena adanya kabut dan juga fenomena sunrise yang bagus dari puncak Dieng. Ia juga terkesan dengan hawa dingin di Dieng yang menurutnya menjadi sensasi tersendiri saat berada ke Dieng. Beberapa kali Puan bersama Putrinya juga sempat berswa foto dilokasi munculnya embun es. “Disini ada Kabut dan embun es, juga fenomena munculnya matahari terbit, wah benar benar bagus,” katanya. Selain berwisata embun es, Puan dan rombongan juga mengunjungi komplek Candi Arjuna serta mengunjungi curug Sikarim yang berada di Kecamatan Kejajar ,Kabupaten Wonosobo.(kominfo_ahr)


Source

Puan Maharani Resmikan Dua Sanggar Inklusi di Sukoharjo - Pemerintah Provinsi Jawa Tengah



Puan Maharani Resmikan Dua Sanggar Inklusi di Sukoharjo

SUKOHARJO – Ketua DPR, Puan Maharani kembali melakukan kunjungan kerja di Kabupaten Sukoharjo. Kali ini, Puan Maharani berkunjung untuk meresmian dua sanggar inklusi, yakni Sanggar Inklusi Kinasih Wijaya Kecamatan Kartasura dan Sanggar Inklusi Kasih Sayang Bunda Kecamatan Mojolaban. Peresmian dipusatkan di Kartasura, Minggu (3/9/2023).
Dalam acara tersebut terlihat Bupati Sukoharjo, Etik Suryani dan Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka ikut mendampingi Puan Maharani.
Etik Suryani mengatakan, penyandang disabilitas maupun Anak Berkebutuhan Khusus (ABK), memiliki hak yang sama di masyarakat. Disabilitas bukan menjadi hambatan untuk menjalani kehidupan dan menjadi produktif.
“Mereka sama seperti kita, hanya saja memiliki cara yang berbeda dalam melakukan suatu aktivitas yang tidak dapat mereka lakukan karena keterbatasannya. Kita harus memahami para penyandang disabilitas sebagai dukungan bagi mereka untuk berkembang dan terlibat dalam kehidupan bermasyarakat serta memberikan hak yang sama sebagai warga negara,” kata Bupati.
Etik Suryani menjelaskan, saat ini di Kabupaten Sukoharjo berdiri 12 Sanggar Inklusi yang berada di setiap kecamatan. Adapun Anak Berkebutuhan Khusus (ABK) yang ditangani kurang lebih 1.018 ABK.
“Saat ini ada 11 sanggar inklusi yang sudah memiliki gedung sendiri, dan sisanya satu sanggar inklusi masih dalam tahap pembangunan,” tambah Bupati.
Sementara itu, Ketua DPR RI, Puan Maharani menyampaikan negara harus hadir termasuk pada anak-anak yang ada di sanggar inklusi.
“Adanya kebutuhan khusus pada anak-anak, bukan berarti mereka tidak memiliki kesempatan untuk berpera aktif di masyarakat. Kepedulian kita terhadap merekalah yang mungkin dibutuhkan,” terang Puan.
Menurutnya, selama ini keluarga yang memiliki ABK khususnya dari keluarga menengah ke bawah tidak mempunyai kemampuan untuk memberikan fasilitas yang layak bagi ABK untuk berkembang menjadi pribadi yang mandiri dan produktif.
“ABK memerlukan penanganan yang ekstra luar biasa. Untuk itu, apa sudah dilakukan Kabupaten Sukoharjo merupakan suatu hal yang harus diapresiasi karena perhatiannya,” ujar Puan.

Sumber : KontributorSKH
Editor: WH/DiskominfoJtg


Source

Free Learn How-To Tutorials

Search This Blog

Menu Halaman Statis

About Me